TUGAS
MAKALAH INDIVIDU
MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Disusun
dan diajukan sebagai tugas individu
Mata
kuliah : Dasar Pengembangan Kurikulum
1
Dosen : Drs. Wahyudin Zufri,M.Pd.
Disusun Oleh:
Puji Siswati ( 40211106 )
PGSD 3 Semester 3
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP ISLAM
BUMIAYU
2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Usaha-usaha guru dalam membelajarkan siswa merupakan bagian yang
sangat penting dalam mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran yang sudah
direncanakan. Oleh karena itu pemilihan berbagai metode, strategi, pendekatan
serta teknik pembelajaran merupakan suatu hal yang utama. Menurut Eggen dan
Kauchak dalam Wardhani(2005), model pembelajaran adalah pedoman berupa program
atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu
pembelajaran. Pedoman itu memuat tanggung jawab guru dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Salah satu model
pembelajaran yang dapat diterapkan guru adalah model pembelajaran kooperatif
Mata
pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari
sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Dalam
membelajarkan matematika kepada siswa, apabila guru masih menggunakan paradigma
pembelajaran lama dalam arti komunikasi dalam pembelajaran matematika cenderung
berlangsung satu arah umumnya dari guru ke siswa, guru lebih mendominasi
pembelajaran maka pembelajaran cenderung monoton sehingga mengakibatkan peserta
didik (siswa) merasa jenuh dan tersiksa.
Oleh
karena itu dalam membelajarkan matematika kepada siswa, guru hendaknya lebih
memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan
situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Perlu
diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu pemilihan model pembelajaran akan
tergantung tujuan pembelajarannya, kesesuaian dengan materi pembelajaran,
tingkat perkembangan peserta didik (siswa), kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran serta mengoptimalkan sumber-sumber belajar yang ada.
B. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan para pembaca, khususnya para mahasiswa jurusan matematika, fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Lampung agar nantinya dalam membuat
rencana pelaksanaan pembelajaran dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif
yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa dan materi
pembelajaran.
C.
Rumusan Masalah
Makalah ini akan membahas tantang :
1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
2. Prinsip dasar dan ciri-ciri Model pembelajaran Kooperatif
3. Model
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Model Pembelajaran Kooperatif
Usaha-usaha guru dalam membelajarkan siswa merupakan bagian yang
sangat penting dalam mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran yang sudah
direncanakan. Oleh karena itu pemilihan berbagai metode, strategi, pendekatan
serta teknik pembelajaran merupakan suatu hal yang utama. Menurut Eggen dan Kauchak dalam
Wardhani(2005), model pembelajaran adalah pedoman berupa program atau petunjuk
strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu pembelajaran. Pedoman itu
memuat tanggung jawab guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
kegiatan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan guru
adalah model pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran
kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya
kelompok-kelompok.Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat
kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan
anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta
memperhatikan kesetaraan jender.
Model pembelajaran kooperatif
mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan
pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut
Nur (2000), semua model pembelajaran ditandai dengan adanya struktur tugas,
struktur tujuan dan struktur penghargaan.
Struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan pada model
pembelajaran kooperatif berbeda dengan struktur tugas, struktur tujuan serta
struktur penghargaan model pembelajaran yang lain. Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah hasil
belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman
dari temannya, serta pengembangan keterampilan sosial.
B. Prinsip
Dasar Dan Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut
Nur (2000), prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut :
1.
Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab
atas segala sesuatu yangdikerjakan dalam kelompoknya.
2.
Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui
bahwa semua anggota kelompok
mempunyai tujuan yang sama.
3.
Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi
tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.
4.
Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai
evaluasi.
5.
Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi
kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses
belajarnya.
6.
Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta
mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok
kooperatif.
Ciri-ciri
model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :
1. Siswa
dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi
dasar yang akan dicapai.
2. Kelompok
dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat
kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari
ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender.
3. Penghargaan
lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing individu.
Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan komunikasi
dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berpikir
kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan
kemampuan, saling membantu belajar, saling menilai kemampuan dan peranan diri
sendiri maupun teman lain.
C. Langkah-langkah
Pembelajaran Kooperatif
Langkah – langkah pembelajaran kooperatif ada 6 yaitu :
1. Menyampaikan
tujuan dan memotivasi siswa.
Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan kompetensi dasar yang
akan dicapai serta memotivasi siswa.
2. Menyajikan
informasi.
Guru menyajikan informasi kepada siswa.
3. Mengorganisasikan
siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.
Menginformasikan
pengelompokan siswa.
4. Membimbing
kelompok belajar.
Guru
memotivasi serta memfasilitasi kerja siswa dalam kelompok kelompok belajar.
5. Evaluasi.
Guru
mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah dilaksanakan
6. Memberikan
penghargaan.
Guru memberi penghargaan hasil belajar individual dan kelompok.
- Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD)
yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John
Hopkin (dalam Slavin, 1995) merupakan pembelajaran kooperatif yang paling
sederhana, dan merupakan pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan oleh guru
yang baru mulai menggunakan pembelajaran kooperatif.
Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim
belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat
kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa
bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai
pelajaran tersebut.
Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan,
saat kuis mereka tidak boleh saling membantu. Tipe pembelajaran inilah yang
akan diterapkan dalam pembelajaran matematika.
Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD merupakan pendekatan
Cooperative Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara
siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi
pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Guru yang menggunakan STAD
mengajukan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu mengunakan
presentasi Verbal atau teks.
Tahap
Persiapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD :
1.Persiapan
materi dan penerapan siswa dalam kelompok
Sebelum menyajikan guru harus mempersiapkan lembar kegiatan dan lembar
jawaban yang akan dipelajarai siswa dalam kelompok-kelomok kooperatif. Kemudian
menetapkan siswa dalam kelompok heterogen dengan jumlah maksimal 4 - 6 orang,
aturan heterogenitas dapat berdasarkan pada :
a).Kemampuan akademik (pandai, sedang dan rendah)
Yang
didapat dari hasil akademik (skor awal) sebelumnya. Perlu diingat pembagian itu
harus diseimbangkan sehingga setiap kelompok terdiri dari siswa dengan siswa
dengan tingkat prestasi seimbang.
b). Jenis kelamin, latar belakang sosial, kesenangan bawaan/sifat
(pendiam dan aktif), dll.
2. Penyajian Materi Pelajaran
a. Pendahuluan
Di sini perlu ditekankan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok
dan menginformasikan hal yang penting untuk memotivasi rasa ingin tahu siswa
tentang konsep-konsep yang akan mereka pelajari. Materi pelajaran
dipresentasikan oleh guru dengan menggunakan metode pembelajaran. Siswa
mengikuti presentasi guru dengan seksama sebagai persiapan untuk mengikuti tes
berikutnya
b. Pengembangan
Dilakukan pengembangan materi yang sesuai yang akan dipelajari siswa
dalam kelompok. Di sini siswa belajar untuk memahami makna bukan hafalan.
Pertanyaan-peranyaan diberikan penjelasan tentang benar atau salah. Jika siswa
telah memahami konsep maka dapat beralih kekonsep lain
.
c. Praktek terkendali
Praktek terkendali dilakukan dalam menyajikan materi dengan cara
menyuruh siswa mengerjakan soal, memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau
menyelesaikan masalah agar siswa selalu siap dan dalam memberikan tugas jangan
menyita waktu lama.
3.Kegiatan kelompok
Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok sebagai bahan yang akan
dipelajari siswa. Isi dari LKS selain materi pelajaran juga digunakan untuk
melatih kooperatif. Guru memberi bantuan dengan memperjelas perintah, mengulang
konsep dan menjawab pertanyaan. Dalam kegiatan kelompok ini, para siswa
bersama-sama mendiskusikan masalah yang dihadapi, membandingkan jawaban, atau
memperbaiki miskonsepsi. Kelompok diharapkan bekerja sama dengan sebaik-baiknya
dan saling membantu dalam memahami materi pelajaran.
4.Evaluasi
Dilakukan selama 45 - 60 menit secara mandiri untuk menunjukkan apa
yang telah siswa pelajari selama bekerja dalam kelompok. Setelah kegiatan
presentasi guru dan kegiatan kelompok, siswa diberikan tes secara individual.
Dalam menjawab tes, siswa tidak diperkenankan saling membantu. Hasil evaluasi
digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan sebagai nilai
perkembangan kelompok.
5. Penghargaan kelompok
Setiap anggota kelompok diharapkan mencapai skor tes yang tinggi
karena skor ini akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan skor rata-rata
kelompok. Dari hasil nilai perkembangan, maka penghargaan pada prestasi kelompok
diberikan dalam tingkatan penghargaan seperti kelompok baik, hebat dan super.
6.Perhitungan ulang skor awal
dan pengubahan kelompok
Satu periode penilaian (3 – 4 minggu) dilakukan perhitungan ulang skor
evaluasi sebagai skor awal siswa yang baru. Kemudian dilakukan perubahan
kelompok agar siswa dapat bekerja dengan teman yang lain.
Materi
Matematika yang Relevan dengan STAD
Materi-materi matematika yang
relevan dengan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions
(STAD) adalah materi-materi yang hanya untuk memahami fakta-fakta,
konsep-konsep dasar dan tidak memerlukan penalaran yang tinggidan juga hapalan,
misalnya bilangan bulat, himpunan-himpunan, bilangan jam, dll. Dengan penyajian
materi yang tepat dan menarik bagi siswa, seperti halnya pembelajaran
kooperatif tipe STAD dapat memaksimalkan proses pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Keunggulan Model Pembelajaran Tipe STAD
Keunggulan dari metode
pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah adanya kerja sama dalam kelompok dan
dalam menentukan keberhasilan kelompok ter tergantung keberhasilan individu,
sehingga setiap anggota kelompok tidak bisa menggantungkan pada anggota yang
lain. Pembelajaran kooperatif tipe STAD menekankan pada aktivitas dan interaksi
diantara siswa untuk saling memotivasi saling membantu dalam menguasai materi
pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Model pembelajaran adalah pedoman berupa program atau petunjuk
strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu pembelajaran.Sedangkan Model
pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan
adanya kelompok-kelompok. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja
sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan
keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Prinsip dasar dalam
pembelajaran kooperatif sebagai berikut :
1.
Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab
atas segala sesuatu yangdikerjakan dalam kelompoknya.
2.
Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui
bahwa semua anggota kelompok
mempunyai tujuan yang sama.
3.
Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi
tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.
4.
Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
5.
Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi
kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses
belajarnya.
6.
Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta
mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok
kooperatif.
Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif adalah
sebagai berikut :
1. Siswa
dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi
dasar yang akan dicapai.
2. Kelompok
dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat
kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari
ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender.
Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim
belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat
kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD
merupakan pendekatan Cooperative Learning yang menekankan pada aktivitas dan
interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam
menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
- Saran
Ø Diharapkan
guru mengenalkan dan melatihkan keterampilan proses dan keterampilam kooperatif
sebelum atau selama pembelajaran agar siswa mampu menemukan dan mengembangkan
sendiri fakta dan konsep serta dapat menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan
nilai yang dituntut.
Ø Agar
pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses berorientasi pembelajaran
kooperatif tipe STAD dapat berjalan, sebaiknya guru membuat perencanaan
mengajar materi pelajaran, dan menentukan semua konsep-konsep yang akan
dikembangkan, dan untuk setiap konsep ditentukan metode atau pendekatan yang
akan digunakan serta keterampilan proses yang akan dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
- Ismail. (2003).
Media Pembelajaran (Model-model Pembelajaran). Jakarta: Proyek Peningkatan
Mutu SLTP.
- Sri Wardhani.
(2006). Contoh Silabus dan RPP Matematika SMP. Yogyakarta: PPPG Matematika.
- Tim PPPG Matematika.
(2003). Beberapa Teknik, Model dan Strategi Dalam Pembelajaran Matematika.
Bahan Ajar Diklat di PPPG Matematika, Yogyakarta: PPPG Matematika.
- Widowati,
Budijastuti. 2001 Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Universitas Negeri
Surabaya.